Jhon Y. Kwano

Hi, I am Jhon Yonathan Kwano, born in Kemtuk Gresi Village of Jayapura Regency, Papua Province.

A half of my life was spent in Papua New Guinea (1986-2000) because my parents crossed the border between Indonesia and Papua New Guinea and settled there until both of them passed away in Papua New Guinea.

Only until 2000, democratization in Indonesia began, and I was able to come back to my home-village.

I joined the Baliem Arabica cooperative at informal level since 2008, but officially hired by the cooperative in 2013 in order to help the coop develop is Online Store called PAPUAmart.com.

I was then based in Java for almost 3 years now, and learned how to develop websites. I know what I have been doing so far have not yet contributed significantly to the Cooperative, but I know that what I have done so far has become the foundation for further development.

I began my learning and activities in business since I was settled in Java and even since I have been active in developing entrepreneurship in Papua Soil.

Since I joined the Inner Alchemy pratcices, beginning from Inner Smile, Six Healing Sounds and Microcosmic Orbit by Grandmaster Mantak Chia in Tao Garden, Doi Saket, Chiang Mai, Thailand, I learned a lot about life and death, about pure mind, and pure thinking, about causes of diseases, causes of failures and causes of troubles in life and in the world.

I am now more mature, more prepared, more knowing various things in this world. I am now actively involved in developing entrepreneurship in Papua and Papua Barat Provinces of Indonesia.

I am dreaming of developing this entrepreneurial skill and experience across the Isle of New Guiena, and across Melanesia.

=================

Malay (as Spoken in Indonesia) Translation:

  • Nama saya Jhon Yonathan Kwano
  • Lahir di Kemtuik Gresi, Jayapura, hampir 50 tahun lalu (sekarang tahun 2015)
  • Besar di Oksibil, Pegunungan Bintang
  • Bekerja di KSU Baliem Arabica sebagai Global Marketing Manager
  • Saya mengenal bahasa Inggris pada saat mengungsi ke Papua New Guinea pada tahun 1986-2000. Dan saya pulang ke Jayapura tahun 2000 karena kedua orang tua saya meninggal di Papua New Guinea. 
Saya bergabung dengan Koperasi Baliem Arabica pada tahun 2013, setelah beberapa tahun sebelumnya membantu Koperasi secara tidak langsung.

Sejak diangkat dari Global Marketing Manager, saya berusaha sekuat tenaga untuk membuka hubungan perdagangan di dalam wilayah Indonesia dengan pertama-tama membuka Kantor Cabang KSU Baliem Arabica di Yogyakarta. Terbentuklah PAPUAmart.com sebagai tempat distribusi dan penjualan Kopi yang diproduksi oleh KSU Baliem Arabica.
Saya juga berusaka dengan berbagai cara untuk belajar berbisnis, yaitu sebuah ilmu dan pergumulan yang tidak pernah saya pelajari di waktu kecil. Saya juga tidak pernah bermimpi menjalankan usaha-usaha atau bergerak di dunia entrepreneurship, alasan utama karena saya tidak dilahirkan dalam keluarga pengusaha, nenek moyang saya tidak mengenal bisnis, dan pergaulan selama ini juga tidak di dunia bisnis. Oleh karena itu saya berpacu dalam waktu. Sejak 2013, saya berusaha membuka PAPUAmart.com dan BANANALeafCafe.biz sebagai tempat penjualan Kopi Papua Green Beans and dalam bentuk siap diminum.

BANANALeafCafe.biz secara praktis macet total tahun 2013-2014. PAPUAmart.com berjalan tetapi terseok-seok terutama karena saya tidak menganggarkan secara baik. Hanya pada tahun 2015 ini saya berusaha bangun kembali dari kesalahan, merancang Anggaran Belanja dan menghidupkan Cafe kembali. Semoga tahun 2015 ini menjadi tahun kebangkitan Bisnis di Tanah Papua, karena apa yang saya lakukan tidak bermaksud untuk memperkaya diri sendiri, tetapi terutama untuk memperkaya masyarakat Papua yang selama ini terpinggirkan, bukan karena dipinggirkan dengan sengaja oleh para pendatang, tetapi memang karena tidak punya keterampilan dan pengetahuan, pengalaman dan ilmu untuk bersaing di dunia entrepreneur.

Orang Papua yang menyebut diri "pengusaha"-pun dapat dihitung. Tetapi para "pengusaha" ini bukannya para entrepreneur, tetapi mereka kebanyakan ialah para "Penunggu Proyek Pemerintah" di setiap Tahun Anggaran. Itupun kalau pejabat yang ada di pemerintah ialah kolega atau yang mereka dukung. Kalau yang menjadi pejabat ialah lawan politik, mapa para "pengusaha" secara praktis menganggur, dan kebanyak menjadi "pengemis berdasi".

Saya punya visi ke depan, di mana orang Papua menjadi kaya di negerinya sendiri, dan menjadi kaya di kawasan Pasifik Selatan. Kita punya contoh seperti Paias Wingty di Papua New Guinea, yang berasal dari Mount Hagen, yang merupakan orang terkaya di Southern Hemisphere saat ini, dalam urutan 1-5 teratas. Saya punya mimpi sekali waktu, dalam waktu tidak lama lagi, Paias Wingty kedua, ketiga, keempat, sampai ke seratus muncul di Tanah Papua, Bumi Cenderawaasih/ Surgawi ini.

  • Kalau tanah itu disebut Tanah Surgawi, mengapa manusianya hidup seperti dalam Tanah Neraka?
Kita tidak usah salahlah pemerintah, salahkan penjajah, salahkan Bank Papua dan Bank lain di Tanah Papua,. Kita harus bergerak, mulai dari visualization, menjadi aktualization, mulai dari Thinking, menjadi Feeling, dijadikan Action, untuk Menghasilkan orang Papua Yang Kayaraya. 
  • Kalau Tanah Papua disebut Tanah Kayaraya, kenapa manusianya tidak?
Sejak akhir tahun 2014, saya berkeputusan untuk membentuk Bank Papua Mandiri, yaitu sebuah pusat di mana saya membantu pengeraman, penetasan dan penyuapan (inkubasi) dan pemupukan bisnis yang dijalankan oleh Mahasiswa Papua di manapun Anda bereada.

Saya batasi diri membangun entrepreneurship Mahasiswa Papua. Untuk itu saya dalam proses mengumpulkan uang semampu saya menjadi modal dasar Bank Papua Mandiri, Saya undang siapa saja yang mau berinvestasi di Bank Papua Mandiri untuk kirimkan 
  • Email ke info@papuamandiribiz atau 
  • SMS: 081286101000, atau
  • Datang Langsung ke: PAPUAmart.com dan BANANALeafCafe.biz Jl. Bedreg No. 39, RT/RW: 08/41, Maguwo, Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta atau ke Gudang BBCoffee, Jalan SPMA, Kampung Harapan, Sentani, Jayapura, Papua.



No comments:

Post a Comment